Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Humble Brag, Cara Merendah untuk Meroket!

 

“Padahal udah berumur gini, tapi sama orang suka dikira masih anak sekolah.”

“Kok nilai aku bisa bagus gini ya, padahal belajarnya gak serius-serius banget.”

“Aku jarang perawatan muka, tapi kok mulus-mulus aja gak jerawatan ya?.”

Dan berbagai perkataan lainnya yang mungkin pernah kamu dengar, atau bahkan pernah kamu katakan, namun tak disadari bahwa hal ini termasuk perilaku humble bragging, alias pamer terselubung.

Menurut penelitian, perilaku humble bragging ini bahkan lebih buruk dari pamer langsung, lho!

Apa itu humble brag?

Ini adalah istilah untuk merendahkan diri, atau seolah-olah menyederhanakan sesuatu hal, dengan niat mencari perhatian dan membanggakan sesuatu.

Mudahnya, humble brag adalah perilaku menyembunyikan kesombongan dengan berpura-pura rendah hati.

Mereka yang sering melakukan humble bragging sering kali mengatakan dan menunjukkan perilaku yang seakan-akan menunjukkan sifat rendah hati.

Padahal di balik itu semua, ia berniat secara tak langsung menunjukkan suatu pencapaian atau memamerkan sesuatu.

Bisa dibilang, humble bragging juga kerap disebut sebagai perilaku dan cara “merendah untuk meroket”.

Mengapa seseorang melakukan humble brag?

Sebuah studi dari Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan bahwa seseorang melakukan humble bragging dilakukan untuk membuat orang lain terkesan.

Beberapa orang sering “merendah untuk meroket” agar anggapan dan gambaran tentang pribadinya meningkat.

Dengan dibalut ucapan yang merendah, mereka berharap orang-orang di sekitar jadi memandang dirinya sebagai pribadi yang lebih positif.

Namun sayangnya, alih-alih mendapatkan simpati, perilaku humble bragging ini malah dibenci banyak orang karena terlihat palsu.

Dalam jurnal berjudul "Humblebragging: A Distinct and Ineffective Self Presentation Strategy", menyatakan bahwa humble bragging sebagai cara mempromosikan diri agar terkesan hebat, malah justru menjadi bumerang dan gak akan efektif, lho!

Hal ini karena adanya aroma kepalsuan yang tercium dari kalimat para humble bragger, sehingga alih-alih mengagumi, yang mendengarnya justru muak dengan pencitraan tersebut.

Cara menghindari berperilaku humble brag

Saat mendengar seseorang melakukan humble bragging bikin geregetan dan geli, kan? Nah, jangan sampai kamu melakukannya pada orang lain juga. Untuk itu, kamu perlu cara menghindari berperilaku seperti itu.

- Kemampuan berempati perlu diasah

Sebelum membagikan pengalaman dan bercerita mengenai suatu hal yang membanggakan dan menyenangkan di depan seseorang, akan lebih bijak jika kamu turut memperhatikan tutur kata, akankah perkataanmu nanti membuat seseorang bersedih atau kesal.

Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan konteks pembicaraan agar tidak sampai menyinggung hati seseorang.

-Bersikap apa adanya dan sewajarnya

Kamu tidak perlu berusaha keras untuk memperlihatkan kelebihan dan keberhasilanmu kepada orang lain demi mengais validasi.

Bersikaplah rendah hati, agar orang-orang di sekitarmu juga akan menghargaimu dengan baik.

Dengan mengetahui perilaku humble brag alias merendah untuk meroket ini, semoga kamu bisa lebih bijak dalam bersikap dan bertutur. Sehingga kamu tidak menjadi salah satu humble bragger yang menyebalkan.

Admin
Admin Admin membership www.pikirankristen.com || follow us https://linktr.ee/pikirankristen

Posting Komentar untuk "Mengenal Humble Brag, Cara Merendah untuk Meroket!"