Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biar Makin Produktif, Ini 7 Budaya Kerja Jepang yang Bisa Ditiru

 

Ngomongin soal orang Jepang, kamu pasti setuju kalau mereka disebut sebagai tipe masyarakat yang punya etos dan etika kerja luar biasa. Jadi nggak heran, kalau Jepang dikenal sebagai negara maju yang punya tingkat kedisiplinan dan produktivitas tinggi.

Di balik itu semua, masyarakat Jepang memang punya budaya kerja yang apik dan patut kamu tiru. Mau tahu seperti apa budaya yang kerap orang Jepang lakukan dalam bekerja?

1. Kaizen

Dalam urusan bisnis dan produktivitas, kaizen bermakna continuous improvement. Prinsip ini mendorong mereka untuk selalu menemukan cara-cara yang efektif dan efisien agar setiap pekerjaan bisa selesai tepat waktu dengan biaya yang optimal, namun tetap menghasilkan kualitas yang terbaik.

Bagi mereka kaizen bukan cuma soal pekerjaan di kantor saja, tapi juga di kehidupan sehari-hari. Nggak heran kalau mereka sangat memerhatikan dan menghargai waktu serta sangat menjaga komitmennya.

2. Bushido

Bushido berarti “ksatria”. Prinsip kerja ini menjunjung tinggi semangat kerja keras, totalitas, dan loyalitas layaknya seorang samurai. Bagi masyarakat Jepang, sikap tanggung jawab merupakan cara menjaga kehormatan diri.

Jadi jangan heran kalau ada pejabat Jepang yang rela mundur dari posisinya karena merasa gagal menjalankan tanggung jawabnya, bahkan ada yang rela melakukan hara-kiri (ritual bunuh diri untuk menebus kesalahan demi kehormatan dan harga diri).

3. Keishan

Keishan adalah prinsip orang-orang Jepang untuk terus belajar dan berusaha. Sehingga selalu menghasilkan cara-cara yang kreatif, inovatif, dan produktif.

Budaya ini juga mengajarkan untuk tidak meremehkan hal-hal kecil yang tampak sepele. Tahu kenapa? Sebab dari hal 'remeh temeh' pun ada pembelajaran berharga yang bisa dipetik.

4. Ganbatte Kudasai

Kamu pasti udah sering banget dengar kata-kata ini. Jika diartikan, ganbatte kudasai artinya tetap semangat melakukan yang terbaik. Mereka dikenal sebagai individu yang nggak mudah patah semangat dalam menghadapi setiap tantangan yang ada di depan mata.

5. Meishi Kokan

Meishi kokan adalah ritual bertukar kartu nama saat di awal pertemuan. Hal ini menandakan kalau kita menghargai hubungan profesional yang baru saja terjalin dan akan terus menghargainya di kemudian hari.

Jadi kalau kamu ada agenda meeting dengan orang Jepang, baik itu dengan atasan, klien, ataupun vendor, sambutlah kebiasaan yang satu ini. Caranya dengan menerima kartu nama tersebut menggunakan dua tangan lalu membaca informasinya dengan seksama.

Kemudian menyimpannya di dalam dompet atau meletakkannya di atas meja supaya bisa jadi ‘referensi’ saat sedang ngobrol. Namun, jangan sekali-kali menyimpannya di dalam kantong ya. Bagi mereka, itu nggak sopan!

6. Hou-Ren-Sou

Hou-ren-sou adalah singkatan dari houkoku yang berarti “melaporkan”, renraku artinya “menginformasikan”, dan soudan yang bermakna “konsultasi atau pra-konsultasi”. Inilah prinsip orang-orang Jepang dalam urusan komunikasi dan diskusi.

Pola ini biasa diterapkan oleh atasan dan bawahan untuk menciptakan keterbukaan informasi dan pola komunikasi yang baik sehingga pekerjaan dapat lebih mudah diselesaikan. Kalaupun ada masalah, proses penyelesaian dan pengambilan keputusannya juga bersifat lebih kolaboratif.

7. Makoto

Makoto dapat dimaknai sebagai kejujuran dan ketulusan. Selain memiliki totalitas dan semangat kerja yang tinggi, orang Jepang juga sangat memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan ketulusan dalam bekerja.

Nah, itulah tadi beberapa prinsip dan budaya kerja orang Jepang yang bisa kamu tiru. Gimana, keren, kan? Lebih keren lagi jika kamu bisa mengadopsinya di dalam kehidupan sehari-hari juga. Ganbatte!

Admin
Admin Admin membership www.pikirankristen.com || follow us https://linktr.ee/pikirankristen

Posting Komentar untuk "Biar Makin Produktif, Ini 7 Budaya Kerja Jepang yang Bisa Ditiru"