Fenomena Gagal Ginjal Akut yang Bikin Warga Takut
Indonesia baru saja dikejutkan oleh kasus gagal ginjal akut
yang mencapai 241 kasus. Tersebar di 22 provinsi dengan jumlah 133 kematian
atau 55 persen dari kasus per 21 Oktober 2022.
Lonjakan kasus gagal ginjal akut ini dilaporkan terjadi
sejak Agustus 2022. Sedihnya, penderita terbanyak dialami oleh anak-anak. Apa
yang menyebabkan hal ini terjadi?
Penyebab fenomena gagal ginjal akut menyeruak
Diduga penyebabnya adalah berasal dari obat sirup yang
merupakan obat penurun demam dan obat batuk untuk anak-anak, yang kandungannya
tercemar oleh senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang
melebihi ambang batas.
Mengapa kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol melebihi
batas sangat berbahaya?
Dilansir Kompas.com, menurut Guru Besar Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran, Prof. apt. Muchtaridi, PhD, menjelaskan bahwa dietilen
glikol dan etilen glikol merupakan senyawa pelarut organik dengan rasa manis
yang kerap disalahgunakan untuk pelarut obat.
Kelarutan dan rasa manisnya ini kerap disalahgunakan untuk
mengganti propilen glikol atau polietiken glikol.
Nah, ketika masuk ke tubuh, dietilen glikol dan etilen
glikol akan mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid,
kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat dan kemudian membentuk
lagi menjadi asam oksalat.
Asam oksalat inilah yang memicu membentuk batu ginjal. Lebih
lanjut lagi, Prof. Muchtaridi memaparkan bahwa asam oksalat jika sudah
mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam.
Kristalnya yang tajam ini akan mencederai ginjal, karena
sukar larut air. Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak, yang notabene kondisi
ginjalnya masih belum kuat dan memiliki ukuran ginjal yang lebih kecil, maka
dampak yang ditimbulkan akan lebih parah,
Karena efek sampingnya yang berbahaya inilah, sebenarnya
dietilen glikol dan etilen glikol sudah dilarang penggunaannya dalam obat oleh
Food and Drugs Administration (FDA) sejak 1938.
Sayangnya, oknum produsen farmasi “nakal” masih menggunakan
dua senyawa ini karena mudah diproduksi dan cenderung lebih murah dibandingkan
pelarut-pelarut lainnya.
Obat yang telah dilarang dan ditarik dari peredaran
Dilansir BPOM, berikut ini beberapa obat sirup yang telah
dilarang dan ditarik dari peredaran:
- Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan
nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
- Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo
Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik
@60 ml.
- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi
Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1,
kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
- Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal
Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus,
Botol @ 60 ml.
- Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal
Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus,
Botol @ 15 ml.
Penetapan obat sirup yang dilarang tersebut merupakan hasil
pengawasan BPOM terhadap obat cair yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol
(EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Terdapat juga 102 obat sirup lainnya yang berbahaya dan
dilarang dikonsumsi, dijual apotek, dan diresepkan oleh dokter, seperti yang
telah disampaikan oleh Menkes Budi Gunadi. Salah satunya seperti Ambroxol,
Amoxicilin, Hufagrip, OBH Ane Konidin, Tempra, dan Tremenza.
Posting Komentar untuk "Fenomena Gagal Ginjal Akut yang Bikin Warga Takut"